Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera.
Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas, dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” ujar Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman seperti dilansir oleh Duniapustaka.org, Rabu (17/11/2010).
Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, dan berada di kedalaman 5,9 km dengan puncak gunung tersebut berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, tapi para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
“Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” jelas Yusuf.
Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS, dan Perancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).
Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas, dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” ujar Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman seperti dilansir oleh Duniapustaka.org, Rabu (17/11/2010).
Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, dan berada di kedalaman 5,9 km dengan puncak gunung tersebut berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, tapi para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
“Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” jelas Yusuf.
Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS, dan Perancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).
sumber :http://www.tribunnews.com/2010/11/17/peneliti-temukan-gunung-api-bawah-laut-setinggi-4.600-meter-di-sumatera
Hi, Apa Komentar Mu?
2 komentar:
wooooooooowwwwwwww tinggi banget
iya sob... mengerikan.. semoga aja kita semua terutama yang tinggal di Sumatera selalu dalam lindungannya.. :)
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya, Sering2 Main ke sini ya :)